Rabu, 30 Juni 2010

15 Tanda Siap Menikah

Bila memasuki usia menikah, banyak wanita yang mulai merasa cemas dan bertanya-tanya kapan giliran mereka bersanding di pelaminan.

Ketika wanita berada pada titik membutuhkan pendamping dalam kehidupan, satu-satunya cara untuk mewujudkannya adalah dengan menikah.

Namun, kesiapan menikah tak hanya ditentukan dengan keinginan memiliki partner seumur hidup. Ada beberapa tanda lainnya yang bisa menunjukkan, Anda sepenuhya siap menikah, seperti dikutip dari Times of India. Antara lain:

1. Anda sedikit iri atau sedih saat sahabat terdekat Anda mengumumkan akan segera menikah.

2. Anda mulai merasa nyaman menghabiskan waktu dengan pasangan setiap hari.

3. Saling berbagi buat Anda tak lagi menjadi hal yang buruk .

4. Anda bisa percaya (hampir) 100 persen pada pasangan.

5. Anda bersedia mengorbankan waktu kumpul dengan teman-teman, saat pasangan membutuhkan Anda.

6. Pemikiran tentang rekening 'bersama' tidak membuat Anda takut.

7. Anda menginginkan orangtua menyetujui pria pilihan Anda, dan sebaliknya Anda ingin si dia mengagumi orangtua Anda.

8. Anda siap menerima tantangan melakukan segala hal untuk dua orang. Misalnya, memasak, mencuci baju, dan lain-lain.

9. Gaun menikah dan cincin berlian bukan hal yang bikin Anda paling antusias saat mempersiapkan perkawinan. Anda justru bersemangat membayangkan kehidupan Anda dan pasangan setelah menikah.

10.Anda bersedia 'membuang' ego Anda dan mau berkompromi.

11. Mulai bisa mengganti kata 'aku' menjadi 'kami'.

12. Anda sudah mapan secara finansial

13. Sudah menyadari dan menerima segala kekurangan pasangan.

14. Anda bersedia melakukan perubahan kecil untuk kehidupan berdua.

15. Anda bisa berkata, "Aku cinta padamu" dengan sepenuh hati.

Lantas, apa tanda-tanda pria siap menikah? Bagi pria, jika bisa membayangkan berada di pelaminan, tanpa ingin kabur atau berkeringat dingin, tampaknya mereka bisa dikategorikan siap menikah.
• VIVAnews

Kiat Kencan Pertama

Kencan pertama tidak pernah mudah. Pengharapan, gugup, kesenangan bercampur aduk dan muncul begitu saja meskipun Anda berusaha bersikap tenang. Tapi, faktanya, pada kencan pertama sebagian besar orang akan bersikap aneh dan canggung.

Hal ini sangat wajar, karena untuk pertama kalinya Anda dan si dia menghabiskan waktu bersama hanya berdua saja. Sebenarnya, ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi sikap canggung saat kencan pertama. Ini dia tipsnya:

1. Pilih kegiatan yang sudah biasa dilakukan

Pilih aktivitas yang sudah biasa Anda dan dia lakukan. Misalnya lari pagi bersama atau menonton film. Memang "klasik", tapi kegiatan yang sudah biasa dilakukan akan membuat Anda dan dia merasa lebih nyaman dan tidak terlalu canggung saat menghabiskan waktu bersama. Jika memang ingin mencoba hal baru, sebaiknya tunda hingga kencan kedua atau ketiga.

2. Gunakan busana yang nyaman

Wanita memang selalu ingin berpenampilan cantik dan berkesan. Tetapi rasa nyaman berpakaian tetap nomor satu. Pilih pakaian yang menurut Anda paling membuat Anda nyaman sekaligus cantik. Jangan memilih pakaian yang membuat Anda terlihat cantik tetapi tidak membuat nyaman. Karena, bisa membuat Anda malah sibuk dengan pakaian bukan pada kencan.

3. Pilih tempat makan yang santai

Jika berencana untuk makan bersama, pilihlah tempat yang tidak terlalu kaku atau resmi. Pilih saja yang bersuasana santai. Tempat makan sangat memengaruhi sikap Anda dan dia. Jadi, pilihlah tempat makan yang membuat Anda dan dia nyaman dan tidak kaku.

4. Pilih tempat yang nyaman untuk berbicara

Hindari tempat ramai saat kencan pertama. Karena, akan mempersulit Anda dan dia berkomunikasi untuk mengenal satu sama lain. Bisa jadi Anda malah sibuk mencari tempat untuk sekedar duduk dan makan. Berbicara pun seadanya karena suasana sangat ramai. Tentunya juga tidak akan tidak nyaman untuk saling bercerita dalam waktu lama. (umi)
• VIVAnews

Senin, 21 Juni 2010

Bahasa Tubuh

Isi pikiran tak hanya bisa terungkap lewat kata-kata, tapi juga gerak-gerik tubuh. Umumnya, bahasa tubuh pria bisa menunjukkan apa yang sedang dia rasakan.

Ketika sedang menghadapi masalah besar, pria biasanya bisa memperlihatkan perasaan lewat gerak-geriknya yang tidak biasa. Misalnya, saat mereka menyembunyikan sesuatu dari Anda, hal itu dapat terlihat dari bahasa tubuhnya.

Ingin mendeteksi apakah si dia sedang merahasiakan sesuatu dari Anda, cari tahu lewat empat gerak-gerik tubuhnya berikut ini:

- Tenggorokan Terasa Kering
Menyembunyikan sesuatu dari pasangan bisa membuat pria gugup. "Saat menyimpan rahasia besar dan merasa akan ada masalah saat menceritakannya, studi menemukan otot kerongkongan akan mengerut dan tenggorokan kering," ujar Driver Janine, presiden The Body Language Institute dan penulis 'You Say More Than You Think.'

Jika ia banyak berdehem atau menelan ludah selama bercerita, itu berarti dia berusaha mengendurkan otot-otot tenggorokan. Perhatikan topik yang Anda tanyakan padanya. Itu bisa memberi petunjuk rahasia yang sedang ia sembunyikan.

- Bercinta lebih menggebu
Hasrat seks yang tiba-tiba melonjak tinggi bisa menjadi tanda tanya saat Anda merasa ia sedang merahasiakan sesuatu. "Seorang pria yang menyembunyikan sesuatu tidak ingin terhubung secara emosional melalui percakapan. Karena, dia takut ia akan menumpahkan rahasia itu," kata Krista Bloom, PhD, psikolog di Florida, menerangkan.

Sehingga, untuk mengisi kekosongan itu, pria lebih memilih menggunakan hubungan fisik. Namun, jangan mencurigainya terlalu berlebihan. Adanya pergeseran dalam hubungan Anda atau setelah pertengkaran bisa juga membuat dorongan seksual seorang pria meningkat.

- Terlalu banyak bicara
Jangan tertipu pria yang merinci hingga hal kecil dari apa yang telah ia lakukan. Mungkin awalnya ia mungkin tampak menggambarkan secara jujur, tapi sebenarnya ia hanya berusaha meyakinkan Anda tentang kebohongannya. "Penjelasan dengan rincian yang tidak penting adalah tanda peringatan. Terutama saat terdapat banyak jeda saat bercerita," kata Driver.

- Memasukkan tangan dalam saku
Perhatikan seksama apa yang dilakukan pria dengan tangannya saat sedang menjelaskan sesuatu. "Ketika seseorang tiba-tiba mengubur tangan dalam saku atau bahkan menyentuh satu bagian tubuh yang lain, seperti memegang belakang leher itu cara untuk menenangkan diri sendiri. Sebab ia tahu sedang melakukan sesuatu yang salah."

Namun, perhatikan juga posisi alami pasangan. Ada orang yang secara alami memasukkan tangan dalam saku saat berdiri. Jika hal itu terjadi, jangan langsung mencapnya sebagai pembohong.

Jika semua tanda-tanda ini ada padanya, jangan tergesa-gesa menudingnya merahasiakan sesuatu dari Anda. Komunikasikan dan pancing dia agar menjelaskan permasalahan dengan lebih terbuka. Ingatkan bahwa hubungan akan berjalan baik saat kedua pihak saling jujur satu sama lain.
• VIVAnews

Ungkapan Cinta

Mengatakan kalimat 'Aku mencintaimu' atau 'I Love You' terkadang menjadi hal yang sulit bagi kebanyakan orang. Apalagi jika Anda termasuk tipe pemalu dan tidak punya rasa percaya diri yang cukup.

Keberanian untuk mengungkapkan cinta adalah suatu tantangan yang harus dihadapi. Karena, jika kata cinta terlambat diungkapkan bisa jadi si dia merasa rasa cinta tak terbalas.

Tak perlu dengan kata-kata jika Anda ingin mengungkapkan isi hati. Anda bisa menunjukkan rasa cinta dari perbuatan dan perilaku Anda, seperti dikutip dari laman rd.com:

- Beri pelukan
Sentuhan fisik bermakna dalam. Pelukan untuk orang yag disayangi bisa membuat senyuman di wajah mereka. Peluk suami Anda saat dia hanya berbaring di sofa, atau beri pelukan selamat tidur pada buah hati. Pelukan hangat merupakan cara sempurna agar seseorang merasa dicintai.

- Tulis kalimat romantis
Tak perlu menjadi Shakespeare untuk menulis puisi untuk suami. Cobalah tulis sesuatu yang lebih alami. Hindari kalimat bernada pujian seperti memuji matanya yang indah, atau wajah gantengnya. Tuliskan sesuatu dari dirinya yang membawa arti bagi Anda, mungkin lesung pipit di dagunya atau cara dia tertawa mendengar guyonan Anda.

- Berikan kejutan
Pikirkan kembali, apakah Anda hanya memberi hadiah saat orang yang Anda kasihi berulang tahun? Kali ini, berikan sesuatu di luar momen tertentu. Tidak perlu hadiah mahal, cukup dengan makanan favoritnya, atau buku yang dia sukai. Ini merupakan cara bagus untuk mengatakan "I love you".

- Dengarkan keluhan mereka
Mudah saja mendengar perkataan orang sembari Anda menyantap makan siang atau membaca koran. Kali ini, demi mengungkapkan rasa sayang, dengarkan benar-benar saat mereka bicara. Letakkan buku yang Anda pegang, dan hentikan segala aktivitas. Fokuslah pada pasangan, dan dengarkan mereka. Tatap mata mereka agar mereka tahu bahwa Anda memperhatikan dan menyayangi mereka. (umi)

Mitos Perkawinan

Sebelum menikah, banyak nasehat dari orangtua atau teman yang diberikan untuk calon pengantin. Namun, Anda dan pasangan perlu hati-hati menyaring nasehat atau saran tentang perkawinan.

Perkawinan itu penuh misteri dan kejutan. Agar tidak terjebak dalam mitos seputar pernikahan, cari faktanya berikut ini, seperti dikutip dari Shine:

Mitos: Jangan pernah tidur dalam keadaan marah
Fakta: Ini sangat beralasan, karena membiarkan berkelahi sepanjang malam secara berulang kali membuat masalah tidak akan pernah selesai dan meninggalkan luka bagi pasangan Anda. Lebih baik diselesaikan semua masalahnya, sehingga bisa tidur dengan tenang.

Namun, menurut David Wexler penulis 'When Good Men Behave Badly', tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan cepat. Jikapun tidak menemukan solusi, cobalah tenangkan emosi Anda berdua dan sepakat mencari jalan keluar di besok pagi. Jika emosi Anda sudah reda, Anda bisa tidur. Dan, siapa tahu ketika bangun pagi, pikiran Anda lebih jernih dan bisa mencari solusi lebih baik.

Mitos 2: Mempunyai anak membuat hubungan lebih dekat
Fakta: mengurus anak tidak semudah yang dibayangkan. Tapi, memang mempunyai seorang bayi merupakan pengalaman menyenangkan. Dan, bila Anda dan pasangan bisa mengatasi segala masalah anak, inilah yang membuat Anda berdua makin dekat.

Mitos 3: Jangan bertengkar di depan anak-anak
Fakta: Ketika ayah dan ibu bertengkar itu sangat menakutkan bagi anak. Bahkan bayi pun bisa merasakan kalau Anda berdua sedang marah. Mitos satu ini perlu Anda praktekkan agar si kecil tidak merasa bersalah saat orangtua mereka tidak akur.

Dan, yang perlu Anda lakukan adalah menunjukkan kemesraan Anda dan pasangan di depan buah hati. Dengan begitu, si kecil akan merasa aman dengan kehidupannya.

Mitos 4: Bila sudah punya anak, tak perlu waktu berdua
Fakta: Ini salah kaprah, meski sudah memiliki buah hati, Anda dan pasangan tetap perlu punya waktu berdua.

Sediakan waktu untuk kencan berdua. Titipkan buah hati pada kakek neneknya, pengasuhnya atau tantenya, agar Anda berdua bisa menghabiskan waktu berdua dengan santai.
• VIVAnews

Jumat, 18 Juni 2010

Gangguan Tidur

Apakah pasangan sering mengalami gangguan tidur? Mungkin penyebabnya adalah menurunnya produksi hormon testosteron seiring faktor usia.

Penelitian University of Montreal's Department of Psychology mengungkap, kualitas tidur pria setengah baya tidak senyenyak pria yang berusia lebih muda, karena produksi hormon testosteron berkurang.

Memasuki usia 30 tahun, produksi testosteron pria menurun satu hingga dua persen tiap tahun. Penelitian juga menyimpulkan, mayoritas pria mengalami penurunan kualitas tidur pada usia 40 tahun. Peneliti menemukan hubungan antara penurunan kadar testosteron dan kualitas tidur.

"Pada pria muda, tidur nyenyak hanya 10 atau 20 persen dari total tidur. Menginjak usia 50, menurun sekitar lima hingga tujuh persen. Pria berusia lebih dari 60, tidur nyenyak bisa menghilang sama sekali," kata Zoran Sekerovic, seperti dikutip dari laman Daily Mail.

Menurutnya, menurunnya tingkat testosteron berdampak pada kualitas tidur. "Seiring bertambahnya usia, terjadi hilangnya sinkronisasi saraf dan aktivitas otak menjadi tidak baik. Itulah sebabnya mengapa pria menjadi sulit tidur nyenyak seiring bertambahnya usia. Hal ini adalah masalah serius yang dapat diobati dengan terapi pemberian hormon testosteron," ujarnya.(np)

Tes Kesuburan Pria

Kini, tidak hanya wanita yang dapat melakukan tes kesuburan di rumah. Sebuah perangkat baru yang mampu menguji kesuburan pria mulai dipasarkan di Eropa. Alat tes kesuburan pria ini juga tengah dalam proses persetujuan Badan Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat untuk dipasarkan di sana.

Tespack sperma dengan nama komersial 'SpermCheck' berguna bagi pasangan yang berusaha hamil selama beberapa bulan namun belum siap mencari bantuan profesional. Dr. John C. Herr dari University of Virginia di Charlottesville, yang membantu mengembangkan tes ini, kepada MSNBC mengungkapkan bahwa alat itu membantu pria untuk menentukan kondisi fertilitas mereka.


Tes ovulasi pria dijual seharga $25 (sekitar Rp 225 ribu), lebih murah dibandingkan biaya analisis sperma di laboratorium yang mencapai $65 - $250 (sekitar Rp 586 ribu - 2,3 juta) tergantung di negara mana tes dilakukan.

SpermCheckUji fertilitas 'SpermCheck' dilakukan dengan menghitung jumlah sperma sesuai metode standar yang dilakukan di laboratorium terhadap 225 sampel air mani. Hasilnya, tingkat keakuratan mencapai 96 persen. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction.

Tes kesuburan pria akan memberitahu apakah orang tersebut memiliki jumlah sperma normal atau tidak. Jumlah sperma yang sehat sebesar 20 juta atau lebih per mililiter cairan semen. Tes juga mampu melihat jumlah sprema yang dianggap infertil, di bawah 5 juta sperma per mililiter air semen.

Menurut Herr, pada dasarnya alat ini memberitahukan seberapa subur si pengguna. Jika terdapat dua strip negatif setelah tes, artinya sang pria perlu mendapat perawatan medis karena infertilitas. (ren)

Gen Pemicu Botak

Peneliti menemukan mutasi gen yang memicu penipisan rambut. Proses mutasi gen ini bahkan diawali saat masih anak-anak. Gen tersebut adalah APCDD1, yang membuat folikel rambut menyusut dan membuat rambut lebih tipis.

Tim peneliti dari Columbia University, berharap penemuan ini bisa dikembangkan menjadi perawatan efektif kebotakan rambut. Kondisi genetis yang memicu rambut menipis dikenal dengan simpleks hypotrichosis. Peneliti percaya bahwa gen APCDD1 adalah penyebabnya. Tapi, menurut para peneliti penyebab umum kebotakan pola pria tetap sulit dipahami.

"Identifikasi dari gen ini adalah untuk menjelaskan pemicu simpleks hypotrichosis yang terjadi turun-temurun. Selain itu, memberikan kesempatan untuk memperoleh informasi tentang proses miniaturisasi folikel rambut, yang paling sering terjadi dalam pola kerontokan rambut pria atau androgenetic alopecia," kata Dr. Angela Christiano, kepala peneliti dan profesor Dermatologi dan Pengembangan di Columbia University Medical Center, seperti VIVAnews kutip dari Telegraph.co.uk.

"Penting untuk diketahui bahwa sementara kedua kondisi tersebut berbagi proses fisiologis yang sama, kami menemukan gen pemicu kondisi hypotrichosis turun menurun dan tidak menjelaskan proses kompleks pola kebotakan pada pria," ujar Dr. Angela.

Dr. Angela dan timnya melakukan penelitian dengan menggunakan data dari keluarga di Pakistan dan Italia yang mengalami keturunan hypotrichosis simplex. Meskipun kebotakan selalu dipandang negatif tetapi menurut tim peneliti dari University of Washington School of Medicine, pria yang rambutnya mulai menipis pada usia muda, risiko terkena kanker prostat 45 persen lebih rendah.
• VIVAnews

Otak Pria

Berada di sekitar wanita cantik memang bisa membahayakan pria. Si wanita cantik bukan saja dapat mengirimkan hormon stres, tapi juga melemahkan kerja otak pria.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Experimental and Social Psychology mengungkap, pria yang bekerja di lingkungan dengan wanita cantik memiliki performa kerja yang lebih buruk dibandingkan pria yang bekerja tanpa 'gangguan' wanita cantik.

Kesimpulan itu diperoleh melalui sebuah tes mental yang didesain untuk mengukur kerja otak. Para pria cenderung tak fokus dengan pekerjaannya akibat keberadaan wanita cantik di sekitarnya. Tanpa sadar, sebagian otaknya sibuk membangun citra atau kesan untuk menarik perhatian si wanita cantik.

Sejumlah psikolog dari Universitas Radboud di Belanda memperkuat hasil studi itu dengan melakukan percobaan terhadap 40 pelajar pria heteroseksual di kampus. Pertama, mereka melakukan tes memori standar terhadap para responden.

Usai tes pertama, para responden kemudian dipertemukan dalam sebuah acara ramah tamah selama tujuh menit yang dihadiri sejumlah wanita yang cukup cantik dan menarik. Selanjutnya, mereka diminta mengikuti tes memori kembali.

Hasilnya, para responden menunjukkan hasil kerja memori yang lebih buruk. "Kami menyimpulkan kemampuan kognitif pria mengalami kemunduran sesaat, setelah berinteraksi dengan wanita yang menarik perhatiannya," ujar Dr George Fieldman, salah satu peneliti yang juga anggota British Psychological Society.

Sementara penelitian terdahulu yang dilakukan Universitas Valencia, Spanyol, mengungkap, keberadaan wanita cantik yang tidak dikenal dapat meningkatkan hormon kortisol (hormon stres). Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke pada pria. (pet)

Alasan Pria Menikah

Topik pernikahan bukan saja menjadi monopoli pembicaraan di antara wanita. Para pria juga memiliki pendapat sendiri mengenai ikatan pernikahan.

Saat menemukan tambatan hati atau 'the one', banyak yang memimpikan akan saling mencintai dan menjadi tua bersama selama sisa hidup mereka. Hal ini berlaku baik pada pria maupun wanita.

Seperti halnya wanita, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi pria untuk memulai rumah tangga, bukan semata-mata karena alasan hati. Betty Confidential mengulas beberapa alasan tersebut, di antaranya:

1 Jatuh cinta
Saat melihat atau berkenalan dengan wanita menarik hatinya, pria yang tak berpikir menikah dalam waktu dekat pun bisa berubah pikiran. Banyak pria yang mengakui langsung jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat seorang wanita dan merasakan wanita tersebut orang yang tepat menjadi istrinya. Meski terlihat emosional dan impulsif, banyak pria yang merasa keluarganya langgeng dari hubungan ini.

2 Menunggu saat tepat
Bagi pria tipe ini, mereka biasanya telah menemukan sesosok wanita yang akan mereka nikahi dan menghabiskan hidup bersama. Namun, pria ini lebih realistis dan memperhitungkan waktu yang tepat.

Selama berhubungan dengan calon istri, mereka akan mencari kapan waktu yang tepat menikah untuk menjamin kehidupan pernikahan. Mereka akan memutuskan menikah bila merasa cukup dalam hal kedudukan, karier dan finansial.

3 Memiliki nilai dan rencana hidup sama
Pria akan memilih wanita yang memiliki nilai-nilai dalam kehidupan dan rencana masa depan yang mirip dengan dirinya. Sebuah komitmen tentang kehidupan bersama dalam keluarga dan memiliki tanggung jawab membuat para pria merasa lebih memiliki arti.

4 'Sudah waktunya'
Bagi pria jenis ini, menikah hanyalah bagian dari kehidupan yang harus dilalui dalam setiap fase kehidupannya. Bahkan, terkadang mereka sangat spontan saat memutuskan menikahi seorang wanita. Menurut pria ini, setelah sekolah, bekerja, menikah, memiliki keluarga dan anak-anak adalah bagian dari kehidupan normal yang seharusnya dijalani.

Meski memutuskan menikah, kebanyakan pria mengakui perkawinan tidak mengubah hubungan yang dibangun sejak awal. Selain lebih tenang, pria mengakui pernikahan terkadang menciptakan rutinitas dengan sedikit kejutan. (umi)

Selasa, 08 Juni 2010

Belajar untuk Belajar

Hakikatnya hidup ini merupakan rangkaian proses belajar dan menempa diri agar menjadi lebih baik senantiasa. Sungguh, begitu banyak hal dapat disarikan dari perjalanan detik demi detik kehidupan kita. Hal-hal yang kita rasakan, kita lihat, kita dengar, kita keluarkan melalui lisan, semuanya bisa menjadi sesuatu yang sarat makna dan dapat memperkaya khazanah pengalaman kita untuk selanjutnya dijadikan modal bagi proses perbaikan diri, jika kita mau tentunya.
Little things mean a lot, ya, banyak hal kecil yang sesungguhnya memiliki makna yang begitu besar, jika saja kita mau sedikit lebih memperhatikan, sedikit melihat lebih ke dalam, dan sedikit saja berpikir. Ketika kita hanya memandang sesuatu dengan cara biasa, semuanya akan tampak biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa, seakan memang demikianlah seharusnya.
Ketika peristiwa-peristiwa yang kita temui atau kita jalani hanya lewat begitu saja, maka ia hanya akan menjadi masa lalu hampa nilai yang tidak dapat memberikan pengaruh apa-apa. Padahal jika kita mau sedikit saja menggali lebih dalam, mungkin tidak sedikit bekas-bekas berharga yang tertinggal di sana. Sebagaimana halnya mutiara, sebelum ada yang mengeluarkannya dari cangkang sang kerang, tidak ada yang dapat merasakan pancaran keindahannya.
Menjadi pembelajar sejati, hal yang cukup sulit dilakukan saya rasa. Bagi saya, seorang pembelajar sejati akan selalu mencoba mencari celah pembelajaran dari setiap kejadian yang dialaminya maupun kejadian yang dialami oleh orang lain. Sungguh saya ingin menjadi orang seperti itu: yang senantiasa dapat memaknai hidup dari sudut pandang positif, yang mampu melihat nilai-nilai yang belum tersingkap, serta mampu memunculkan keberhargaan walaupun begitu tersembunyi adanya. Siapa yang tahu di dalam cangkang kerang yang gelap tersimpan mutiara yang begitu indah jika tidak ada yang mencoba menyelam ke dasar lautan dan mendapatkannya. Ya, mutiara itu akan tetap ada, terlepas dari apakah ada yang berusaha membuka cangkang kerang tempatnya bersemayam atau tidak.
Belajar, belajar, dan belajar, menunjukkan bahwa manusia benar-benar makhluk yang memiliki banyak kelemahan dalam dirinya. Belajar, bagi saya merupakan bagian dari proses menyaya (diambil dari istilah seseorang dalam sebuah tulisan *meng-aku), menjadi saya, saya yang benar-benar saya, saya yang benar-benar dapat memberikan banyak manfaat bagi orang lain, semoga. Dan proses ini belum akan berhenti sampai ajal menjelang, dan maut datang menjemput. Saat itulah saya baru dapat menunjukkan dan mengatakan "Inilah saya, saya seutuhnya, saya yang sesungguhnya".

Pijakan Cinta

Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat.
Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan ideal kelompok dari mana kita berasal.
Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggunganjawab bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan.
Cinta membutuhkan proses !!! Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks, katanya. Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu.
Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru.
Yang mungkin terjadi dalam fenomena cinta pada pandangan pertama adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda.
Dalam kasus cinta pada pandangan pertama, banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta. Mereka mencintai pasangan sebagai persolinatas yang utuh.
Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi.
Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri.
Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.
Cinta itu konstruktif.
Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalahsehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.
Cinta tidak melenyapkan semua masalah.
Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit (panacea). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang-berarti tidak benar-benar mencinta-cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem.
Cinta cenderung konstan.
Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.
Cinta tidak bertumpu pada daya tarik fisik.
Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak factor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.
Cinta tidak buta, tapi menerima.
Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin diperbaiki.
Cinta memperhatikan kelanjutan hubungan.
Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.
Cinta berani melakukan hal menyakitkan.
Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata tidak saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu.
Begitulah kita semua seharusnya bersikap pada pasangan.
Sumber: Fast.P.Querto

Kamus Kantoran

Bagi rekan-rekan yang baru memasuki dunia kantoran, mungkin di hari awal-awal kerja masih terliaht seperti bingung dengan adanya beberapa istilah yang kita dengar..ada yang bilang ASAP, Tentative, 925, 24/7..dan lain sebagainya..itu adalah beberpa istilah yang berlaku dalam dunia kantoran..ga tw ya klu teman-teman yang kerja di lokasi, mungkin ada istilah-istilah sendiri juga...berikut beberapa istilah yang biasa muncul di dunia kantoran...
ASAP
Singkatan dari As Soon As Possible, biasanya dipakai oleh atasan yang minta laporan dari bawahannya. Paling males dapet email yang subjectnya
ASAP pake huruf gede. Biasanya laporan ini sifatnya dadakan bgt.
Celakanya, bagi bawahan, laporan inilah yg biasanya paling lama dicuekin,alias gak diduga2 kalo sewaktu2 bos minta, walhasil..JEBRET! Lembur sampe pagi!

TENTATIVE
Kata sakti yang biasanya dipakai untuk menjelaskan sesuatu di masa depan yang kurang jelas menjadi lebih gak jelas. Apalagi kalo dalam suasana meeting yang udah sangat gak produktif dan super ngebosenin, kalo bisa semua keputusan bersifat tentative. Yang penting cepet pulang.

MEETING
Harusnya sih RAPAT dalam EYD. Tapi mo gimana lagi? Dah bekennya begitu,kalo bilang rapat, kesannya mo ke pak RT atau pak Lurah aja.

TARUH DI MEJA SAYA
Salah satu dari sedikit kalimat berbahasa Indonesia yang dapat mewakili status si pengucapnya. Biasanya kalimat ini diucapkan oleh : Owner kepada Direktur. Direktur kepada GM. GM kepada Manager. Manager kepada Supervisor. Supervisor kepada Staff.Staff kepada OB dan terakhir OB kepada tukang bubur ayam. Kebayang kan? Betapa susahnya kalo sang owner mo sarapan bubur?

AFTER LUNCH
Untuk menunjukan waktu yang HARUSnya jam 1 siang, tapi biasanya kalimat ini dipakai kalo janjian dengan level sesama manager atau diatasnya.Kalau masih janjian sesama staff or supervisor mah simple aja “Abis makan deh” atau “Makan dolo bro, baru kita sambung” Note : Setinggi2nya level anda, jangan sampai bilang “Makan dolo bro.” ke owner.

COFFE BREAK
Kebiasaan para pegawai malas yang tidak produktif. Sering dilakukan oleh bos atau para staff. Bos punya jadwal coffe break maksimal cuma 2 kali sehari dan melakukannya di ruangan sendiri. Nah, kalau staff sering mencoba melakukan gerilya coffe break sesering mungkin di pantry, kantin atau smoking room. Dan sering panik kalau bos tiba2 memanggil. Ketika ditanya kemana,alesannya kreatif sekali. Fotokopi lah, ngejilid lah,toilet lah sampai alesan minta data dari komputer temen, gara2 YM-nya lagi trouble.

LEGALITAS
Campuran Indonesia-Inggris yang menunjukan keadaan pekerjaan yang sudah sampai ke level menengah keatas. Biasanya kata ini terucap ketika hasil atau proses produksi perusahaan tersandung sengketa. Heran, kenapa selalu kesebut kalo lagi kisruh ya? Contoh kalimat favorit “Kok bisa begitu? Legalitasnya kan sudah OK semua! Apa? Dia ngajak bawah tangan? Kuliah di mana sih tu orang?”

OVERTIME
Bahasa Indonesianya Lembur. Tapi somehow, overtime lebih keren. Soalnya kalo lembur kayak OB & Driver.

13th SALARY / BONUS
I love this sentence / word. Kalau nggak mengundang uang,seenggaknya mengundang kehebohan dalam kebersamaan. Dimana divisi2 yang tadinya bermusuhan & berseteru, tiba2 bersatu padu dalam kekompakan nan mengharu biru.

BREAKFAS/LUNCH/DINNER MEETING*
Kalau owner atau direktur yang melakukannya, terbukti efisien dan tepat guna. Kalau manager yang melakukannya terbukti menjadi alesan ulur2 jam istirahat dan pemborosan budget perusahaan, sementara hasilnya tetep gantung. Kalau perlu melebar ke shopping meeting, karaoke meeting atau outbound meeting (biasanya ke Puncak. Sukur2 Bali)

ENTERTAINMENT
Hampir sejenis dengan penjelasan diatas. Bedanya produk yang dihasilkan berupa New Project atau sekedar ucapan terima kasih. Namun buntutnya lebih panjang, apalagi menyangkut new project. Budget yang disediakan pun lebih besar. Biasanya dilakukan oleh pimpro. Jenis entertaint juga bermacam2 tergantung sifat pimpro-nya. Ada yang cuma sekedar dinner,karaoke malah sampai ke meja panti pijat plus plus di sekitar Fatmawati,Melawai atau daerah Kota & MangBes. Dengan satu tujuan mulia : Yang penting proyek jebol.

OUTING / OUTBOUND
Inisiatif management perusahaan dalam me-re-fresh karyawannya. Dengan tujuan agar lebih bugar dan kompak menghadapi masalah2 di kantor.Sementara terkadang para karyawan mendapat hasil yang jauh lebih maksimal dari pada sekedar bugar. Affair. Moment jo Moment.

925 (NINE TO FIVE)
The International Office Hours. Bedanya, di negara maju dengan 925 bisa mencapai hasil yang maksimal, kalau di Indonesia 825 pun harus dibumbui overtime, dengan catatan gak janji beres ya.

24/7 (TWENTY FOUR SEVEN)
24 jam sehari 7 hari seminggu. Kalimat sakti para bos untuk
mengintimidasi tangan kanannya, dengan diiming-imingi bonus yang masih berada di gray area (baca : Kerja rodi dulu, bonus belom tentu,tergantung jebolan proyek)

PANTRY
Seharusnya sih tempat persiapan para OB untuk bikin kopi,nyiapin sarapan dan sejenisnya. Tapi sesuai kebutuhan dan kreatifitas daya khayal karyawan, ruangan ini bisa menjadi multifungsi sebagai smoking room,gossip room, breast pump room, dan room2 bagi komunitas underground lainnya. Pokoknya dari semua ruangan, pantry adalah ruangan paling top!

OB (OFFICE BOY)
Para malaikat penyelamat. Pahlawan tanpa tanda jasa. Percayalah, bila tak ada OB, niscaya hancur seluruh kegiatan ekonomi perusahaan. Telepon boleh mati. Fax boleh rusak. Tapi kalo OB sakit? Stress menghinggapi seluruh kantor.

MESENGGER
Teman seperjuangan OB. nasibnya-nya kurleb sama dengan OB. Tapi bedanya mesangger lebih mobile karena tugasnya mengantarkan dokumen2 penting.Pekerjaan nan mulia sungguh. Walau terkadang jadi korban tangan2 karyawan jahil yang ingin menitipkan kado ke pacar yg letak kantornya (sangat amat) berjauhan.

JOBDESC
Stands for Job Description. Detail pekerjaan karyawan yang dituang dalam kontrak kerja. 80% dari JobDesc biasanya dianggap sepele dan dicuekin.Sebaliknya, apabila gaji dipotong 80% malah akan menjadi bencana & malapetaka.

YM-an
Sejatinya, YM bisa berguna sebagai data transfer device yang sangat effisien tanpa harus melibatkan kehadiran flash disc. Namun ditangan2 orang yg tidak bertanggung jawab, alat ini berubah fungsi menjadi tempat pembicaraan kaum underground mengenai bentuk muka si bos yang aneh,ketidak puasan kebijakan management, sampai janji kencan after work antar oknum lain divisi.

SOUNDING
Istilah untuk pemberitahuan sesuatu yang harus di-up-dated kepada divisi2 yg bersangkutan. Walopun harusnya bersifat tulisan dan resmi, namun di tangan karyawan kebanyakan, sounding selalu bersifat verbal / oral. Sehingga pada akhirnya yang terjadi bukan up dated yang didapat melainkan word up atau malah fist up…(baca : tuduh2an / lempar2an) alamakjan.

CC & REPLY ALL
Istilah email yang selalu jadi bahan pembelaan nomor satu apabila proses sounding menjadi kisruh. Berdoa aja emailnya beneran nyampe, bukan maeler daemon atau lebih parah lagi masih ada di draft folder, hehehe.

MAN BEHIND THE DESK / ORANG KANTORAN
Ledekan para tenaga operasional lapangan kepada karyawan administrasi,apalagi yang berdasi. Namun karyawan adminstrasi menyikapi dengan bijak,berupa keputusan tahan gaji, memotong uang lembur atau penyulitan administrasi kasbon dan cuti. Dengan alasan cerdas yang bersifat sangat teknis nan membingungkan tentunya.

FOLLOW UP
Kegiatan yang paling enak diucapin namun paling males dilakuin.

CONCERN
Bentuknya macem2 ada Tax Concern, Managemet Concern. Salary Concern,Employees Concern Namun apapun dan bagaimanapun bentuknya, concern2an ini pasti berujung dengan meeting nan membosankan yang sangat menguras waktu dan tenaga.

KASBON
Selamat hari ini. Celaka hari esok.

REIMBURSEMENT
Kata benda yang sangat diharap2kan kehadirannya oleh karyawan. Terutama bagi karyawan yang sangat mengabdi pada perusahaan. Karena bagi lidah orang Indonesia kata ini sangat sulit dilafalkan, maka dapat disingkat menjadi rembes atau rembesan. Contoh :
“Eh dul, rembesan gw dah keluar belom?
“Belom nih mang, masih nyangkut di plafon”
“Dipercepat dong. Bokek nih”
“Beres. Jangan lupa traktirannya ya. Udah gw bantuin nih. Lo kan tau si bos paling lama soal begituan”
Jadi, reimbursement juga dapat menjadi semacam pungutan liar bagi bagian keuangan.

I HATE MONDAY
Terucap seminggu sekali. Biasanya di Senin pagi pukul 6. Hidup terasa berat & membosankan. Apalagi kalau pekerjaan menumpuk & jadwal meeting yg padat ada di depan mata.

MIDWEEK MADNESS
Ngambil istilah dari acara Rock MTV tahun 90-an. Saking annoyingnya gw males ngejelasinnya. Pokoknya pasti pada ngarti dah ya.

THANKS GOD IT’S FRIDAY
Hari dimana 925 sama sekali gak berlaku. Istirahat 2 jam, dengan alasan solat jumat. Padahal malah ngelayap ke mall. Karyawan wanitapun gak mo kalah dengan merayakan jumat siang dengan shopping dan makan siang di ujung dunia. Kayaknya bahagiaaaaa bgt!

ANNUAL LEAVE
Sesuatu yang lebih ditunggu2 kehadirannya. Saking kreatifnya, karyawan .bisa mengatur jadwal cutinya sesuai dengan keluarnya bonus sekaligus ketika pas kejadian proyek lagi ribet2nya. Hebat…hebat…

LONG WEEKEND
Gak ada kata yg tepat untuk mendeskripsikan kalimat ini kecuali : Anugerah Yang Terindah Yang Pernah Kumiliki by Sheila on Seven.

Nilai Sebuah Keikhlasan

Ada seorang shalih, ahli ibadah, aktif berdakwah di lingkungannya sehingga banyak membawa perubahan. Dia beramal dengan penuh keiklasan, tanpa mengharap balasan apapun selain dari Allah. Tidak mengharapkan kenikmatan dunia, popularitas, pujian, dan segala bentuk publikasi mengenai dirinya. Dia sangat mahir berceramah. Setiap orang yang mengikuti pengajiannya selalu larut dalam pembahasannya. Tidak lama berselang namanya telah begitu dikenal luas sebagai ustadz muda yang disenangi. Namun ketenaran dan keberhasilannya tidak membuat dirinya besar kepala, dia tetap tawadhu’ dan mengembalikan semua keberhasilannya semata-mata karena Allah. Dilingkungannya dia dikenal sebagai orang yang santun dan berakhlak mulia. Setiap bertemu orang dia selalu tersenyum dan menyapa. Tidak ada orang di komplek yang tidak mengenalnya.
Ustadz muda tersebut bernama Abid. Dia masih muda dan ganteng. Dia juga telah memiliki usaha dengan penghasilan cukup sehingga telah memiliki rumah di kompleks tersebut dan sebuah motor, walaupun belum menikah. Abid merupakan sosok muslim teladan.
Sebagaimana biasa setiap jam 4 pagi Abid selalu ke masjid. Sebelum subuh dia menunaikan qiyamullail terlebih dahulu. Pada suatu pagi, ketika Abid hendak menuju masjid, tiba-tiba didengarnya suara jeritan dari sebuah rumah. Demi mendengar suara tersebut, Abid mengurungkan langkahnya ke masjid dan segera mendatangi suara tersebut. Dia masuk ke dalam rumah dan matanya terbelalak, ternyata dilihatnya seorang wanita tanpa sehelai benangpun dengan berlumuran darah, ada di hadapannya. Begitu melihat Abid, wanita tersebut langsung memeluk Abid. “Tolonglah aku Abid, Aku habis diperkosa dan dianiaya oleh tiga orang penjahat. Mereka telah kabur, Tolong Aku!….Tolonglah Aku!” suara wanita itu dengan rintihan penuh iba. Si Abid segera memeluk wanita itu, sehingga bajunya yang putih bersih penuh dengan lumuran darah. Begitu sadar melihat wanita itu dalam keadaan telanjang bulat Abid segera membuka bajunya dan ditutupkan pada badan wanita itu. Namun Abid terhenyak, “Astahfirullahal Adhiim” Abid segera melepaskan pelukan wanita itu, “Aku telah berbuat dosa. Aku telah memeluk wanita yang bukan muhrim” Abid segera berbalik dan ingin meninggalkan wanita itu. Maksudnya dia ingin memanggil orang lain dan menolong bersama-sama. Namun wanita itu karena kondisinya sangat kritis, dia menarik tangan Abid. “Jangan lepaskan aku, Tolonglah Aku!” wanita itu merengek.
Abid tetap melepaskan pegangan wanita itu dan lari ke arah pintu. Wanita itu mengejar sehingga baju Abid yang menutupi badannya terlepas dan berserak di lantai. Wanita itu meraih sarung Abid dan karena eratnya pegangan wanita itu, sarung Abid terlepas. Pada saat yang bersamaan, pintu terbuka dan muncullah para tetangga tepat di depan Abid. Para tetangga, sempat melihat sedikit adegan tarik menarik tersebut. Begitu dilihatnya Abid dalam kondisi hanya mengenakan celana dalam dengan seorang wanita telanjang bulat, mereka langsung menyimpulkan bahwa abid baru saja melakukan hubungan intim. Maka bogem mentahpun diarahkan ke Abid. Para warga pun berdatangan. Melihat kejadian itu mereka marah dan menggelandang Abid menuju masjid dalam keadaan hanya mengenakan celana dalam. Sementara itu, si wanita dalam keadaan pingsan dilarikan ke rumah sakit. Namun karena luka yang cukup parah tidak lama setelah itu dalam perjalanan wanita itu menghembuskan nafas terakhir.
Tersiarlah berita heboh di koran-koran “Seorang Ustadz membunuh janda teman selingkuh karena meminta pertanggungjawaban” Masyarakatpun heboh. Orang-orang hampir tidak percaya Abid yang begitu alim bisa melakukan perbuatan seperti itu. Berita itu tersiar ke mana-mana. Tidak mau ketinggalan stasiun TV-pun berduyun-duyun menurunkan liputan ‘Abid’ untuk tayangan semacam Investigasi, Jejak Kasus, dan sejenisnya. Berita itupun tersebar secara nasional. Masyarakat yang marah telah menjarah dan merusak rumah Abid beserta semua harta benda miliknya. Abid tidak punya apa-apa dan siapa-siapa lagi. Bahkan teman-teman dan saudara-saudaranyapun menjauhinya. Abid telah divonis sebagai orang yang paling jahat. Kalau dulu banyak muslimah mendambakannya dan bapak-bapak mengharapkan untuk menjadikannya menantu, sekarang boro-boro, mendengar namanyapun sudah segudang sumpah serapah ditujukan kepadanya. Abid telah kehilangan seluruh masa depannya.
Abid tidak diberi kesempatan untuk membela diri. Masyarakat tidak mau mendengar pembelaan Abid. Bahkan polisipun tidak mau mendengar. Di hadapan polisi Abid menghadapi perlakuan yang sangat tidak manusiawi. Dia disiksa habis-habisan fisik dan mental karena tidak mau mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukannya. Abid tetap bersikukuh tidak mau mengakui perbuatan itu. Abid telah mencoba menghubungi temannya yang pengacara, namun tidak mampu menolongnya karena bukti-bukti dan kesaksian telah kuat. Walaupun sebenarnya jika polisi mau mengembangkan penyelidikannya misalnya dengan melakukan pengecekan bekas sperma, dapat meringankan Abid. Namun semua itu tidak dipedulikan polisi. Maka rekonstruksipun dilakukan. Dihadapan tatapan orang-orang yang dicintainya dan di bawah sorotan kamera TV, Abid dipaksa untuk merekonstruksi perbuatan yang tidak pernah dikerjakannya. BAP segera dibuat dan perkara disidangkan. Hakim memutus 7 tahun penjara atas perkara pembunuhan dan pemerkosaan. Sejak saat itu Abid meringkuk di Rumah Tahanan (rutan).
Namun apakah dengan kondisi ini Abid lantas putus asa? Ternyata tidak. Abid memang benar-benar seorang abid mukhlis (ahli ibadah yang ikhlas). Dengan penuh keikhlasan dijalaninya semua kekejian tersebut. Dia tidak pernah menyesali nasib, tidak pernah protes, tidak pernah mengeluh. Abid tetap tegar. Keikhlasan dan keyakinan akan balasan Allah telah berhasil mengatasi ujian yang menimpanya. Di penjara dia memulai episode baru. Lahan dakwah tidak hanya di masyarakat saja. Abid menjadi da’i di penjara. Di depan para narapidana Abid mengingatkan bahwa masa lalu tidak boleh menghalangi kita untuk memperbaiki diri. Tidak beselang begitu lama banyak narapidana telah menjadi binaannya. Abid menjadi ustadz di Masjid LP. Setiap ceramahnya selalu dipenuhi para narapidana. Banyak narapidana yang akhirnya bertobat dan menjadi shalih semenjak kedatangan Abid. Sampai-sampai penjara seolah telah berubah menjadi pesantren.
Tiga tahun telah berlalu, karena perilaku Abid yang baik di penjara, setiap tanggal 17 Agustus Abid mendapat remisi. Dan pada tanggal 17 Agustus tahun ini Abid mendapat pembebasan hukuman. Hukuman yang seharusnya dijalani 7 tahun hanya dijalani 3 tahun. Seisi LP bersedih mendengar Abid akan meninggalkan mereka. Abid pun berat, dia ingin tetap berada di samping para binaannya yang jumlahnya nyaris satu LP. Sedangkan di luar mungkin tidak ada lagi orang yang masih mempercayainya. Namun apa boleh buat. Keputusan mesti ditaatinya. Abidpun mempersiapkan diri untuk menjalani pembebasannya. Isak tangis dan haru menghiasi perpisahan Abid. Akhirnya Abid dengan langkah berat meninggalkan penjara, dia bingung mau kemana. Tepat tanggal 17 Agustus pagi-pagi Abid telah bersiap melangkahkan kaki meninggalkan LP yang meninggalkan kenangan manis dalam hidupnya. Ketika dia hendak menyeberang jalan di depan LP sebuah truk dengan kecepatan tinggi menyeruduknya. Abid pun terkapar tak sadarkan diri. Abid menghembuskan nafas terakhir dengan iringan ucapan “Laa ilaha illallah” Sang bidadari sudah tidak sabar menunggu kehadiran Abid. Wallahu a’lam.

Senyum

"Senyum". Satu kata ini sederhana dalam segala hal, namun memberikan kekuatan yang tak terkira.
Dalam hal pelaksanaan, senyum adalah aktifitas sederhana untuk dilakukan. Hayo, siapa sih orang hidup di dunia ini yang tak bisa tersenyum? Orang miskin maupun kaya pun bisa tersenyum, karena senyum tak membutuhkan modal, kecuali niat dan ketulusan hati. Manusia pinter dan tidak pinter sama-sama bisa tersenyum karena untuk bisa tersenyum tak perlu sekolah. Sejak kita lahir, orang-orang di sekeliling kita telah menyambut kita dnegan senyum lebar, sekaligus mengajarkannya pada kita. Sakit atau sehat, cacat ataupun normal, semua orang masih bisa tersenyum, karena ia tak membutuhkan usaha luar biasa. Cukup menarik kedua ujung bibir ke atas sedikit. Kecuali jika sakit dan cacatnya seputar mulut.
Secara fisik, tersenyum dapat membuat kita selalu dalam kondisi riang. Bobby De Porter dalam bukunya Quantum Learning mengatakan bahwa sikap tubuh seseorang dapat mempengaruhi perasaan atau mood seseorang sebagaimana perasaan juga mempengaruhi sikap tubuh seseorang. Ayo kita coba. Anda sedang sedih atau marah. Kemudian usahakan menarik ujung kedua bibir anda keatas, membentuk sebuah senyuman. Dan tanyakan pada hati anda dengan jujur: Apakah anda masih tetap merasa sedih seperti semula?. Saya percaya, setidaknya perasaan anda tidak seblue sebelumnya. Kemudian cobalah sebaliknya. Anda sedang berperasaan biasa saja atau bahkan tengah riang dan gembira. Kemudian duduklah dengan bahu merunduk. Bungkam mulut anda dan kerucutkan. Maka tiba-tiba anda akan merasa sedih. Nah, kenapa kita tidak gunakan sikap tubuh untuk mempengaruhi kondisi mental dan jiwa kita? Menyikapi segala sesuatu dengan senyum, insya Allah segalanya akan ringan.
Kata Emha Ainun Najib dalam buku 'Mati Ketawa ala…" orang yang selalu riang dan suka tertawa sulit dimasukin jin dan setan, karena aura tubuh mereka yang rileks tidak menyenangkan bagi jin. Makhluk ini lebih suka memasuki tubuh orang yang suka melamun, berdiam diri dan menyendiri dan selalu bersedih hati.
Dalam hal makna, senyum juga bermakna sederhana. Mendengar kata "senyum", pasti yang terbayang pertama kali adalah wajah manis penuh keramahan dan cinta (Kecuali kalau dibelakang kata itu diberi embel-embel 'sinis', 'sarkastis' dan lain-lain).
Senyum bisa menjadi pembuka komunikasi. Pun senjata jika kita sedang grogi. Senyum adalah bahasa dunia. Jika kita tak saling mengerti bahasa lawan bicara, meski tak saling sapa, senyum sudah cukup menjadi isyarat persahabatan. Senyum akan mencairkan kekakuan. Hingga ketegangan di antara dua sahabat pun terlelehkan. Hingga kemarahan pun padam, dan cinta serta aura kedamaian tersebar dalam sebuah kelompok, lingkungan dan komunitas.
Bahkan Rasulullah pernah bersabda, "Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah". Ah, alangkah indahnya. Betapa damainya, betapa menyenangkan. Karena kita bisa beramal dan bersedekah, tanpa harus memiliki sesuatu yang besar. Cukup satu hal sederhana. Senyum penuh cinta, penuh ketulusan.
Senyum adalah solusi sederhana. Terhadap kepedihan pribadi, kesedihan keluarga, luka masyarakat dan juga nestapa dunia. Lalu, mengapa kita tidak tersenyum saja? Agar perjalanan lebih ringan. Agar persahabatan lebih menyenangkan. Agar dunia lebih damai. Agar hidup lebih nyaman. Dan tanpa kita sengaja, kita telah berkontribusi terhadap perdamaian dunia. Alangkah indahnya!

Ciri Sok Tahu

'Sok tahu' pada dasarnya adalah "merasa sudah cukup berpengetahuan" padahal sebenarnya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita 'sok tahu'? Mari kita mengambil hikmah dari Al-Qur'an. Ada beberapa ciri 'sok tahu' yang bisa kita dapatkan bila kita menggunakan perspektif surat al-'Alaq.

1.Enggan Membaca
Ketika disuruh malaikat Jibril, "Bacalah!", Rasulullah Saw. menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Lalu malaikat Jibril menyampaikan lima ayat pertama yang memotivasi beliau untuk optimis. Adapun orang yang 'sok tahu' pesimis akan kemampuannya. Sebelum berusaha semaksimal mungkin, ia lebih dulu berdalih, "Ngapain baca-baca teori. Mahamin aja sulitnya minta ampun. Yang penting prakteknya 'kan?" Padahal, Allah pencipta kita itu Maha Pemurah. Ia mengajarkan kepada kita apa saja yang tidak kita ketahui.
Disisi lain, ada pula orang Islam yang terlalu optimis dengan pengetahuannya, sehingga enggan memperdalam. Katanya, misalnya, "Ngapain baca-baca Qur'an lagi. Toh udah khatam 7 kali. Mending buat kegiatan lain aja." Padahal, Al-Qur'an adalah sumber dari segala sumber ilmu, sumber 'cahaya' yang tiada habis-habisnya menerangi kehidupan dunia. Katanya, misalnya lagi, "Ngapain belajar ilmu agama lagi, toh sejak SD hingga tamat kuliah udah diajarin terus." Padahal, 'ilmu agama' adalah ilmu kehidupan dunia-akhirat.

2.Enggan Menulis
Orang yang sok tahu terlalu mengandalkan kemampuannya dalam mengingat-ingat dan menghafal pengetahuan atau ilmu yang diperolehnya. Ia enggan mencatat. "Ngerepotin," katanya. Seolah-olah, otaknya adalah almari baja yang isinya takkan hilang. Padahal, sifat lupa merupakan bagian dari ciri manusia. Orang yang sok tahu enggan mencatat setiap membaca, menyimak khutbah, kuliah, ceramah, dan sebagainya. Padahal, Allah telah mengajarkan penggunaan pena kepada manusia.
Di sisi lain, ada pula orang yang kurang mampu menghafal dan mengingat-ingat pengetahuan yang diperolehnya, tapi ia merasa terlalu bodoh untuk mampu menulis. "Susah," katanya. Padahal, merasa terlalu bodoh itu jangan-jangan pertanda kemalasan. Emang sih, kalo nulis buat orang lain, kita perlu ketrampilan tersendiri. Tapi, bila nulis buat diri sendiri, bukankah kita gak bakal kesulitan nulis 'sesuka hati'? Apa susahnya nulis di buku harian, misalnya, "Tentang ciri sok tahu, lihat al-'Alaq!"?

3.Membanggakan Keluasan Pengetahuan
Orang yang sok tahu membanggakan kepintarannya dengan memamerkan betapa ia banyak membaca, banyak menulis, banyak mendengar, banyak berceramah, dan sebagainya tanpa menyadari bahwa pengetahuan yang ia peroleh itu semuanya berasal dari Allah. Ia mengira, prestasi yang berupa luasnya pengetahuannya ia peroleh berkat kerja kerasnya saja. Padahal, terwujudnya pengetahuan itu pun semuanya atas kehendak-Allah.
Mungkin ia suka meminjam atau membeli buku sebanyak-banyaknya, tetapi membacanya hanya sepintas lalu atau malah hanya memajangnya. Ia merasa punya cukup banyak wawasan tentang banyak hal. Ia tidak merasa terdorong untuk menjadi ahli di bidang tertentu. Kalau ia menjadi muballigh 'tukang fatwa', semua pertanyaan ia jawab sendiri langsung walau di luar keahliannya. Ia mungkin bisa menulis atau berbicara sebanyak-banyaknya di banyak bidang, tetapi kurang memperhitungkan kualitasnya.

4.Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham
Bagi orang Islam yang sok tahu, siapa saja yang bertentangan dengan pendapatnya, segera saja ia menuduh mereka telah melakukan bid'ah, sesat, meremehkan agama, dan sebagainya. Bahkan, misalnya, sampai-sampai ia melarang orang-orang lain melakukan amal yang caranya lain walau mereka punya dalil tersendiri. Ia menjadikan dirinya sebagai "Yang Maha Tahu", terlalu yakin bahwa pasti pandangan dirinyalah satu-satunya yang benar, sedangkan pandangan yang lain pasti salah. Padahal, Allah Swt berfirman: "Janganlah kamu menganggap diri kamu suci; Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari kejahatan." (an-Najm [53]: 32)
Muslim yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa besar dan menjadikan dosa itu identik dengan kesesatan dan kekafiran! Lalu atas dasar itu dengan gampangnya ia mengeluarkan 'vonis hukuman mati'. Padahal, dalam sebuah hadits shahih dari Usamah bin Zaid dikabarkan, "Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallaah, maka ia telah Islam dan terpelihara jiwa dan hartanya. Andaikan ia mengucapkannya lantaran takut atau hendak berlindung dari tajamnya pedang, maka hak perhitungannya ada pada Allah. Sedang bagi kita cukuplah dengan yang lahiriah."

5.Menutup Telinga dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain
Orang yang sok tahu tidak memberi peluang untuk berdiskusi dengan orang lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan pandangan yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang-orang lain, lalu menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu bagaimana mereka berhujjah (berargumentasi).
Di samping itu, orang yang sok tahu itu bersikap fanatik pada pendapat golongannya sendiri. Seolah-olah ia berseru, "Adalah hak kami untuk berbicara dan adalah kewajiban kalian untuk mendengarkan. Hak kami menetapkan, kewajiban kalian mengikuti kami. Pendapat kami semuanya benar, pendapat kalian banyak salahnya." Orang yang terlalu fanatik itu tidak mengakui jalan tengah. Ia menyalahgunakan aksioma, "Yang haq adalah haq, yang bathil adalah bathil."

6.Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat
Muslim yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya dengan mengatasnamakan Islam tanpa memeriksa kuat-lemahnya dasar-dasarnya. Ia suka berkata, "Menurut Islam begini.... Islam sudah jelas melarang begitu...." dan sebagainya, padahal yang ia ucapkan sesungguhnya hanyalah, "Menurut saya begini.... Saya melarang keras engkau begitu...." dan seterusnya. Kalau toh ia berkata, "Menurut saya bla bla bla....", ia hanya mengemukakan opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat, baik dalil naqli maupun aqli.

7.Suka Berdebat Kusir
Jika pendapatnya dikritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik pengkritiknya. Ia enggan mencari celah-celah kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun sisi-sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari kekurangan lawan debatnya dan menonjol-nonjolkan kekuatan pendapatnya. Dengan kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan, bukan mencari kebenaran.
Demikianlah beberapa ciri orang yang sok tahu menurut surat al-'Alaq dalam pemahamanku. Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, semoga kita masing-masing dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki diri sehingga kita tidak menjadi orang yang sok tahu. Aamien.

Rabu, 02 Juni 2010

Fakta Unik Tentang Ponsel

1. Operator telekomunikasi dengan jumlah pelanggan terbesar di dunia ternyata di pegang oleh China Mobile. Pelanggannya mencapai 200 juta orang lebih. Melampui Vodafone.
2. Pelanggan layanan 3G terbanyak di dunia adalah NTT DoCoMo dari Jepang.
3. Rekor mengetik SMS tercepat dipegang oleh Ang Chuang Yang. Remaja tahun asal Singapura berhasil mengetik SMS karakter hanya dalam waktu 41,52 detik.
4. Ponsel kamera pertama di dunia adalah Sharp J-SH04 yang dikeluarkan di Jepang pada bulan November 2000. Ponsel ini memiliki resolusi kamera 110.000 pixel
5. Virus ponsel pertama di dunia dibuat oleh Job de Haas, seorang peneliti keamanan komputer di Belanda, pada tahun 2001. virus dapat merusak ponsel-ponsel Nokia lewat SMS.
6. Ponsel komersial pertama yang di luncurkan ke pasaran adalah Motorola DynaTAC 8000x pada tahun 1983.
7. SMS yang pertama kali dikirimkan lewat jaringan GSM Vodafone di Inggris pada bulan Desember 1992. Sms itu berbunyai ”Merry Chrismast”
8. Ponsel yang memiliki kemampuan bergerak secara dual mode ( GSM/WCDMA) pertama di dunia adalah Nokia 6650. ponsel ini di luncurkan pada tanggal 26 september 2002
9. Ponsel terkecil di dunia di pegang oleh Xun Chi 138. ponsel ini memiliki panjang 6,7cm dan berat kurang dari 56gram.
10. Mobile blogging (Moblog) pertama kali dibuat oleh Tom Vilmer Paamand pada tanggal 21 mei 2000

Bahwa Tak Ada Yang Abadi

Ketika Matahari menampakkan diri di pagi hari, dan terus menerpakan sinarnya ke setiap sudut alam hingga puncaknya pada tengah hari. Menjelang senja, ia pun mulai bersiap-siap meninggalkan singgasananya untuk bertukar peran dengan rembulan yang akan bercahaya menerangi malam hingga fajar. Bulan tak sendiri, ia ditemani oleh bintang-bintang yang berkelipan, belum lagi lintasan-lintasan benda langit lainnya yang menjadikan alam atas teramat mengagumkan. Begitu seterusnya, tak pernah matahari menguasai sepanjang hari, bulan dan bintangpun demikian. Karena sesungguhnya, tak satupun mereka berhak memiliki hari sepenuhnya.
Terkadang, langit cerah disertai mentari pagi yang menghangatkan menjadi mimpi terindah setiap makhluk di muka bumi. Tapi, tidak akan pernah mentari seterusnya berseri dan langit cerah, karena bukan tidak mungkin atap dunia itu berubah mendung dan menghitam, mencekam dan menebar ketakutan. Angin sejuk sepoi-sepoi yang terasa menyegarkan saat belaiannya menyentuh kulit, sesaat kemudian bisa berputar dan berputar membentuk tornado yang dalam sedetik meluluhlantakkan semua yang terhampar di bumi. Air laut yang tenang, pantai yang indah dengan ombak yang melambai indah, hamparan pasir yang halus, disaat yang lain bisa menjadi gelombang air dahsyat yang menenggelamkan sejuta harapan, meninggalkan bekas yang memilukan.
Bunga-bunga yang hari ini terlihat indah merekah, satu dua hari kemudian akan layu dan memudar warnanya, bisa karena hempasan angin, sengatan matahari atau terusik unggas. Dedaunan akan tetap berwarna hijau bila ianya tetap menyatu dengan tangkainya, tatkala ia luruh dan jatuh ke tanah, mengeringlah ia. Embun pagi yang bening di ujung daun, dalam beberapa detik takkan lagi terlihat. Setelah jatuh, habislah ia. Tinggal menunggu esok pagi kan datang tuk bisa menikmati kembali beningnya. Unggas pagi, berteriak lantang pertanda dimulainya hari, tidak jarang, mereka membangunkan insan yang setengah malas dan kantuk masih di sudut mata. Ketika siang, saat manusia-manusia bergegas dalam segala bentuk aktifitas mereka, makhluk lain pun menjalankan perannya masing-masing.
Menjelang senja, sinar merah kekuningan seperti meminta perhatian makhluk bumi untuk bersiap menyambut malam. Tak hanya manusia, hewan-hewan bahkan binatang melata pun beriringan menuju rumah mereka, menikmati malam, memandangi rembulan dan bintang-bintang, dan mendengarkan hewan-hewan malam bersahutan mewarnai malam yang panjang, hingga menanti datangnya fajar. Manusia-manusia aktif yang terkadang tak kenal lelah, terlelap dalam buaian selimut, mimpi, harapan serta do’a. Hingga esok, ada yang terbangun, dan ada yang tetap terlelap, menutup mata untuk selamanya. Tugasnya sebagai manusia telah selesai. Tak ada manusia yang memiliki sepenuhnya hari, tak ada makhluk yang memiliki sepenuhnya kehidupan. Dan tak ada jiwa yang memiliki sepenuhnya apapun yang sesungguhnya bukan berasal darinya. Semua perubahan, kejadian, dan perputaran peran itu meyakinkan kita, bahwa tak ada yang abadi.
Bayi mungil, lucu dan menyenangkan saat lahir, beranjak dewasa, kemudian tua dan akhirnya mati. Kemudian, generasi berikutnya hadir, hingga diakhiri lagi dengan kematian. Itulah hidup. Seperti matahari yang tak pernah selamanya bersinar, seperti daun yang mengering saat tanggal dari tangkainya, seperti embun yang meski sedemikian indah, hanya sekian detik saja umurnya. Seperti hujan yang mungkin setiap hari turun tak pernah berhenti, tak pernah setiap yang diciptakan Tuhan di alam ini, berkuasa untuk tetap memiliki kejadiannya seutuhnya. Karena mereka hanya makhluk, yang semuanya terus berubah dan berujung pada akhir. Tak seperti Pencipta semua makhluk itu sendiri, karena Ianya tak berawal, maka tak ada akhirnya pada-Nya. Sedangkan kita, atau makhluk lainnya, memiliki awal, dan sudah pasti tertulis sudah akhirnya. Kita hanya tinggal menunggu waktu.
Sebagai makhluk, tak sekedar untuk hidup Allah menciptakannya. Setiap ciptaan Allah, memiliki peran yang menjadi amanahnya. Kita semua, berdiri, berdiam diri, tertidur, berjalan, berhenti sejenak, kemudian berjalan lagi, sesekali istirahat hanya untuk menorehkan catatan diri. Tinta merah atau biru yang hendak kita pakai untuk mengisi lembaran putih catatan itu, hak sepenuhnya ada di tangan kita. Jikalah matahari selalu mempunyai catatan biru dalam buku raport-nya, begitu juga dengan rembulan, langit dan semua benda yang menghiasinya, hewan-hewan yang senantiasa ikhlas menjadi bagian hidup manusia, tetumbuhan, bumi tempat berpijak, lalu kenapa kita tak pernah iri untuk senantiasa memperbaiki catatan merah kita di hadapan Allah?
Makhluk-makhluk Allah yang lain, manusia-manusia yang berlomba menorehkan tinta biru dalam catatan akhirnya, sungguh teramat sadar bahwa waktu yang Allah berikan teramat singkat, hingga tak pernah terpikir olehnya untuk berbuat satu hal pun yang bisa menyebabkan lembaran putihnya ternoda oleh titik merah. Bersujud dan berdo’a, mencari keridhoan Allah di setiap detik, setiap langkah, dan jalan yang dilaluinya, agar tak ada sedikitpun kebencian di mata Allah keatasnya. Belajar dari manusia-manusia terdahulu yang telah mengukir nama mereka di hati Allah, semestinya saat ini, kita terus berjuang keras untuk bisa mendapatkan satu tempat di hati-Nya untuk menggoreskan nama kita.
Harta yang banyak, bukan jalan untuk bisa mendapatkan tempat di hati Allah. Kendaraan yang bagus, jabatan tinggi, status sosial terhormat, perhiasan dan berjuta keindahan dunia, juga tidak. Bukan semua itu yang akan menjadikan kita makhluk berarti di mata Dia. Karena sesuatu yang tak abadi, tak mungkin bisa menjadi bekal menuju keabadian untuk bertemu Yang Maha Abadi. Jiwa yang bersih, jiwa yang tenang, adalah jiwa yang pertama hadir dalam bentuk jasad manusia saat pertama ditiupkan. Hanya dengan kembali dengan kebersihan dan ketenangan semula, ia bisa diterima disisi Yang Maha Abadi. Maka, belajar dari semua ketidakabadian selain Allah, jangan pernah menghabiskan waktu (yang teramat sebentar ini) yang diberikan Allah ini, tanpa torehan tintas kebaikan. Mungkin besok, tak ada lagi waktu buat kita menggenggam tinta biru. (Bayu Gautama, berjam-jam di tengah kebun teh Sukabumi, karena tak yakin besok masih ada waktu untuk kembali ke tempat ini

sumber : eramuslim

Antara Mata dan Hati

Mata adalah penuntun, dan hati adalah pendorong dan penuntut. Mata memiliki kenikmatan pandangan dan hati memiliki kenikmatan pencapaian. Keduanya merupakan sekutu yang mesra dalam setiap tindakan dan amal perbuatan manusia, dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain.
Ketika seseorang memiliki niat untuk melakukan sesuatu yang muncul dari dalam hati, maka dia memerlukan mata sebagai penuntunnya. Untuk melihat, mengamati, dan kemudian otak ikut bekerja untuk mengambil keputusan.
Bila seseorang memiliki niat untuk melakukan amal yang baik, maka mata menuntunnya kearah yang baik pula. Dan bila seseorang berniat melakukan suatu perbuatan yang tidak baik, maka mata akan menuntunnya kearah yang tidak baik pula.
Sebaliknya bisa pula terjadi, ketika mata melihat sesuatu yang menarik, lalu melahirkan niatan untuk memperoleh kenikmatan dari hal yang dilihatnya, maka hati akan mendorong mata untuk menjelajah lebih jauh lagi, agar dia memperoleh kepuasan dalam memandangnya. Sehingga Allah SWT memberikan kepada kita semua rambu-rambu yang sangat antisipatif, yaitu perintah untuk menundukkan pandangan: "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (QS. An Nuur: 30-31)
Demikianlah hal yang terjadi, sehingga ketika manusia terpuruk dalam kesesatan, maka terjadilah dialog antara mata dan hati, seperti yang dituturkan oleh seorang ulama besar Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah dalam bukunya "Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu".

Hati berkata kepada Mata
Kaulah yang telah menyeretku kepada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan karena aku mengikutimu beberapa saat saja. Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman itu, kau mencari kesembuhan dari kebun yang tidak sehat, kau salahi firman Allah, "Hendaklah mereka menahan pandangannya", kau salahi sabda Rasulullah Saw, "Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan memberi balasan iman kepadanya, yang akan didapati kelezatannya di dalam hatinya". (H.R. Ahmad)

Sanggahan Mata terhadap Hati
Kau zhalimi aku sejak awal hingga akhir. Kau kukuhkan dosaku lahir dan batin. Padahal aku hanyalah utusanmu yang selalu taat dan penuntun yang menunjukkan jalan kepadamu. Engkau adalah raja yang ditaati. Sedangkan kami hanyalah rakyat dan pengikut. Untuk memenuhi kebutuhanmu, kau naikkan aku ke atas kuda yang binal, disertai ancaman dan peringatan. Jika kau suruh aku untuk menutup pintuku dan menjulurkan hijabku, dengan senang hati akan kuturuti perintah itu. Jika engkau memaksakan diri untuk menggembala di kebun yang dipagari dan engkau mengirimku untuk berburu di tempat yang dipasangi jebakan, tentu engkau akan menjadi tawanan yang sebelumnya engkau adalah seorang pemimpin, engkau menjadi buidak yang sebelumnya engkau adalah tuan. Yang demikian itu karena pemimpin manusia dan hakim yang paling adil, Rasulullah Saw, telah membuat keputusan bagiku atas dirimu, dengan bersabda: "Sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik pula, dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati." (H.R. Bukhori Muslim dan lainnya).
Abu Hurairah Ra. Berkata, "Hati adalah raja dan seluruh anggota tubuh adalah pasukannya. Jika rajanya baik, maka baik pula pasukannya. Jika raja buruk, buruk pula pasukannya". Jika engkau dianugerahi pandangan, tentu engkau tahu bahwa rusaknya para pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu, dan kebaikan mereka adalah karena kebaikanmu. Jika engkau rusak, rusak pula para pengikutmu. Lalu engkau lemparkan kesalahanmu kepada mata yang tak berdaya. Sumber bencana yang menimpamu adalah karena engkau tidak memiliki cinta kepada Allah, tidak menyukai dzikir kepada-Nya, tidak menyukai firman, ‘asma dan sifat-sifat-Nya. Engkau beralih kepada yang lain dan berpaling dari-Nya. Engkau berganti mencintai selain-Nya.
Demikianlah, mata dan hati, sepasang sekutu yang sangat serasi. Bila mata digunakan dengan baik, dan hati dikendalikan dengan keimanan kepada Allah SWT, maka kerusakan dan kemungkaran dimuka bumi ini tak akan terjadi. Namun bila yang terjadi adalah sebaliknya, maka kerusakan dan bala bencanalah yang senantiasa menyapa kita.
Robb, bimbinglah kami, agar kami mampu mengendalikan hati kami dengan keimanan kepada-Mu, mengutamakan cinta kepada-Mu, dan tidak pernah berpaling dari-Mu.
Allaahumma ‘aafinii fii badanii, Allaahumma ‘aafiniifii sam’ii, Allaahumma ‘aafinii fii bashorii. Aamiin.
Ya Allah, sehatkanlah badanku, sehatkanlah pendengaranku, sehatkanlah penglihatanku. (Ummu Shofi/ari_aji_astuti@yahoo.com).

sumber : eramuslim

Air Mata Rasulullah SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum --peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik alaaa wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
NB:
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.
Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin... Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat.
sumber : milis

Apa Salahnya Menangis?

Apa salahnya menangis, jika memang dengan menangis itu manusia menjadi sadar. Sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya, saat tiada lagi yang sanggup menolongnya dari keterpurukan selain Allah Swt. Kesadaran yang membawa manfaat dunia dan akhirat. Bukankah kondisi hati manusia tiada pernah stabil? Selalu berbolak balik menuruti keadaan yang dihadapinya. Ketika seseorang menghadapi kebahagiaan maka hatinya akan gembira dan saat dilanda musibah tidak sedikit orang yang putus asa bahkan berpaling dari kebenaran.
Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina, ia merupakan tanda lemahnya seseorang. Bangsa Yahudi selalu mengecam cengeng ketika anaknya menangis dan dikatakan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya. Para orang tua di Jepang akan memarahi anaknya jika mereka menangis karena dianggap tidak tegar menghadapi hidup. Menangis adalah hal yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup.
Bagi seorang muslim yang mukmin, menangis merupakan buah kelembutan hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa yang menimpa dirinya maupun umatnya. Rasulullah Saw meneteskan air matanya ketika ditinggal mati oleh anaknya, Ibrahim. Abu Bakar Ashshiddiq ra digelari oleh anaknya Aisyah ra sebagai Rojulun Bakiy (Orang yang selalu menangis).
Beliau senantiasa menangis, dadanya bergolak manakala sholat dibelakang Rasulullah Saw karena mendengar ayat-ayat Allah. Abdullah bin Umar suatu ketika melewati sebuah rumah yang di dalamnya ada sesorang sedang membaca Al Qur’an, ketika sampai pada ayat: “Hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam” (QS. Al Muthaffifin: 6). Pada saat itu juga beliau diam berdiri tegak dan merasakan betapa dirinya seakan-akan sedang menghadap Robbnya, kemudian beliau menangis. Lihatlah betapa Rasulullah Saw dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka. Lembutnya hati mengantarkan mereka kepada derajat hamba Allah yang peka.
Bukankah diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdoa kepada Robbnya dalam kesendirian kemudian dia meneteskan air mata? Tentunya begitu sulit meneteskan air mata saat berdo'a sendirian jika hati seseorang tidak lembut. Yang biasa dilakukan manusia dalam kesendiriannya justru maksiat. Bahkan tidak sedikit manusia yang bermaksiat saat sendiri di dalam kamarnya seorang mukmin sejati akan menangis dalam kesendirian dikala berdo'a kepada Tuhannya. Sadar betapa berat tugas hidup yang harus diembannya di dunia ini.
Di zaman ketika manusia lalai dalam gemerlap dunia, seorang mukmin akan senantiasa menjaga diri dan hatinya. Menjaga kelembutan dan kepekaan jiwanya. Dia akan mudah meneteskan air mata demi melihat kehancuran umatnya. Kesedihannya begitu mendalam dan perhatiannya terhadap umat menjadikannya orang yang tanggap terhadap permasalahan umat. Kita tidak akan melihat seorang mukmin bersenang-senang dan bersuka ria ketika tetangganya mengalami kesedihan, ditimpa berbagai ujian, cobaan, dan fitnah. Mukmin yang sesungguhnya akan dengan sigap membantu meringankan segala beban saudaranya. Ketika seorang mukmin tidak mampu menolong dengan tenaga ataupun harta, dia akan berdoa memohon kepada Tuhan semesta alam.
Menangis merupakan sebuah bentuk pengakuan terhadap kebenaran. “Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri) seraya berkata: “Ya Robb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur’an dan kenabian Muhammad)”. (QS. Al Maidah: 83).
Ja’far bin Abdul Mutholib membacakan surat Maryam ayat ke-16 hingga 22 kepada seorang raja Nasrani yang bijak. Demi mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, bercucuranlah air mata raja Habsyah itu. Ia mengakui benarnya kisah Maryam dalam ayat tersebut, ia telah mengenal kebenaran itu dan hatinya yang lembut menyebabkan matanya sembab kemudian menangis. Raja yang rindu akan kebenaran benar-benar merasakannya.
Orang yang keras hatinya, akan sulit menangis saat dibacakan ayat-ayat Allah. Bahkan ketika datang teguran dari Allah sekalipun ia justru akan tertawa atau malah berpaling dari kebenaran. Sehebat apapun bentuk penghormatan seorang tokoh munafik Abdullah bin Ubay bin Salul kepada Rasulullah Saw, sedikit pun tidak berpengaruh pada hatinya. Ia tidak peduli ketika Allah Swt mengecam keadaan mereka di akhirat nanti, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan neraka yang paling bawah. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolongpun bagi mereka”. (QS. An Nisa’: 145)
Barangkali di antara kita yang belum pernah menangis, maka menangislah disaat membaca Al Qur’an, menangislah ketika berdo'a di sepertiga malam terakhir, menangislah karena melihat kondisi umat yang terpuruk, atau tangisilah dirimu karena tidak bisa menangis ketika mendengar ayat-ayat Allah. Semoga hal demikian dapat melembutkan hati dan menjadi penyejuk serta penyubur iman dalam dada. Ingatlah hari ketika manusia banyak menangis dan sedikit tertawa karena dosa-dosa yang diperbuatnya selama di dunia. “Maka mereka sedikit tertawa dan banyak menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan”. (QS At Taubah: 82).
Jadi apa salahnya menangis?.
Herman Susilo www.pr@ydsf.or.id

sumber : eramuslim

Dibalik Kesulitan Ada Kemudahan

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S Al Insyiraah: 5-6)
Sebagai siswa disalah satu Pendidikan Kedinasan di Negeri ini, adalah kewajiban untuk menyelesaikan belajar dengan hasil yang memuaskan. Jika kukenang kisah perjalananku masuk di Perguruan Tinggi Kedinasan ini jadi teringat dimana begitu banyak tantangan,hambatan,ujian mental yang dilalui.
Kisah ini dimulai setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Rembang di Jawa Tengah. Waktu itu tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri karena kemampuan ekonomi terbatas, lalu mendaftar di salah satu Pendidikan Militer yang tentunya ada Ikatan dinas, selama pendidikan tidak dikenakan biaya, sehingga tertarik untuk mengikuti tes masuk, kebetulan pula persyaratan administrasi telah sesuai. Tahapan test berikutnya dijalani dan mengalami kegagalan.Tentunya agak kecewa tapi memang mungkin bukan jalan hidupku.
Untuk mengisi aktifitas, selanjutnya merintis wirausaha untuk membantu ekonomi keluarga, dimulai dengan berjualan ayam, dengan cara memasarkan ayam tersebut baik di perkampungan penduduk ataupun pasar tradisional. Dengan menggunakan sepeda motor mulai berkeliling, memang malu juga, karena jika berjumpa dengan teman-teman yang rata-rata melanjutkan pendidikan lagi di perguruan tinggi. Tetapi malu juga tidak menyelesaikan masalah, lalu masa itu dijalani dengan kesabaran dan keikhlasan.
Berbagai permasalahan hidup pun mulai dihadapi, dari kekurangan modal, dan sepeda motor kadang-kadang rusak sehingga pemasaran jadi agak terhambat . Akan tetapi, justru belajar dari kejadian demi kejadian bahwa dalam hidup ini untuk mendapatkan nafkah, harus berjuang. Sehingga dalam bekerja sering berjumpa dan berkomunikasi, dengan petani, ataupun buruh. Merekapun sabar dalam menjalani pekerjaannya walaupun harus bekerja keras.
Satu tahun waktu telah dijalani, jika melihat teman-teman yang berkuliah kadang-kadang ada perasaan iri juga, tetapi harus sabar dengan kenyataan yang sedang dijalani. Sampai pada suatu saat mendapat informasi dari teman, kebetulan waktu itu bersama mengerjakan Sholat Jumat, bahwa ada pendaftaran Perguruan Tinggi kedinasan. Tidak dikenai biaya pendidikan. Kemudian setelah berdiskusi dengan orang tua, dan mereka menyetujui supaya mengikuti tes tersebut.
Mulailah mengikuti tahapan-tahapan tes. Selain tidak lupa selalu berdoa memohon kepada Allah SWT agar diberi kemudahan, begitu juga orang tua. Salah satu tahapan tes harus ke ibukota propinsi di Jateng yaitu di Semarang, sewaktu akan berangkat dengan kendaraan angkutan , tak terasa air mataku pun berlinang, orang tua, sanak saudara melepas kepergianku, tentunya mereka berharap bisa berhasil.
Sesampai di Semarang, mulailah mengikuti tes-tes tersebut dan Ahamdullilah dapat lulus. Tahapan berikutnya harus mengikuti tes terakhir di lokasi tempat Pendidikan di Jatinangor Sumedang, Jawa Barat.
Sewaktu akan berangkat, kembali air mataku berlinang , dalam perjalanan selalu berdoa dan berharap agar dapat lulus sebab jika berhasil tentunya dapat membahagikan orang tua, sanak saudara di kampung. Tes di Jatinangor telah dilalui dan sewaktu pengumuman Alhamdullilah dinyatakan lulus.
Kemudian dengan memakai surat kukirim kabar keberhasilanku kepada keluarga.
Tahap awal pendidikan dijalani,sewaktu pengukuhan menjadi mahasiswa Alhamdullilah orang tua, sanak saudara dapat hadir di Jatinangor, air mata kami berlinang bersyukur kepada Allah SWT ternyata dibalik kesulitan akan ada kemudahan jika berikhtiar dan meluruskan niat.
Sebentar lagi, kurang lebih 5 bulan lagi pendidikan ini diselesaikan, semoga dapat berjalan dengan baik dan ilmu yang telah diperoleh dapat diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat. Wallahu'alam. *** (Sandi Muda)
manajemenqolbu.com

Memaafkan, Derajat Kemuliaan Diri

Kawan, ingatkah kisah saat Rasulullah menolak bantuan yang ditawarkan malaikat Jibril untuk menimpakan gunung kepada masyarakat Thaif yang telah menghina Rasulullah dan para sahabat? Kala itu, Rasul membalas perlakuan masyarakat Thaif dengan memaafkan mereka. Sebuah sikap bijak yang menjadi salah satu bukti betapa Rasulullah sangat pemaaf. Kisah lain yang menunjukkan kemuliaan Rasulul dalam hal memaafkan adalah saat beliau menjadi orang pertama yang menjenguk seorang Quraisy kala sakit, meski sebelumnya tak bosan-bosannya meludahi Rasulullah setiap hari. Sungguh Allah-lah yang mampu memelihara hati sedemikian suci, jiwa sebegitu besar.
Memaafkan, menjadi kata yang yang mudah diucapkan, namun teramat sulit untuk dilakukan. Saya pernah merasa tersakiti karena candaan yang dilontarkan seorang teman. Sakit hati yang menyebabkan saya sulit berkonsentrasi. Berhari-hari, bahkan berbilang minggu, rasa itu masih sulit hilang juga. Sepertinya kehidupan saya tidak berjalan sebagaimana mestinya karena saya berulang-ulang mengingat hal itu. Sulit sekali rasanya untuk memaafkan, meskipun memaafkan menjadi jalan untuk melupakan yang sudah terjadi, mengambil pelajaran dan hikmahnya, juga menjalankan kehidupan saya sebagaimana mestinya.
Andrew Matthews, penulis buku Being Happy, menuliskan bahwa dengan tidak memaafkan orang yang menyakiti kita, satu-satunya orang yang akan dirugikan adalah diri kita sendiri. Tidak memaafkan berarti akan menghancurkan hidup kita. Dengan memaafkan seseorang, bukan berarti kita menyetujui apa yang mereka lakukan, kita hanya menginginkan hidup kita berjalan terus. Hal yang sebenarnya sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw berabad-abad lalu. Dibalasnya orang yang meludahi beliau setiap hari dengan kunjungan dikala orang itu sakit. Sebuah kemuliaan sikap cerminan pribadi berjiwa besar.
Seorang dokter di Amerika, Gerald Jampolsky bahkan mendirikan sebuah pusat penyembuhan terkemuka dengan menggunakan satu metode tunggal, yaitu rela memaafkan. Upaya ini dilatarbelakangi pengetahuannya bahwa sebagian besar masalah yang kita hadapi dalam hidup bersumber dari ketidakmampuan kita untuk memaafkan orang lain.
Merenungi makna subhanallah, kita tahu bahwa hanya Allah Swt yang Maha Suci, sementara manusia adalah tempat salah dan alpa. Seorang bijak pernah berkata, kesempurnaan manusia adalah dengan ketidaksempurnaannya. Berkaitan dengan memaafkan, Allah Swt berfirman dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 134: “... dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang”. Dengan demikian, Allah Swt menyukai orang-orang yang menahan amarah dan memaafkan orang lain.
Memaafkan, bukan hanya merupakan sikap yang mulia sesuai dengan pesan Nabi Muhammad Saw, tapi juga baik bagi kesehatan dan memberikan ketenangan pada jiwa. Hidup kita mudah-mudahan akan berjalan dengan lebih baik karena kita tidak disibukkan dengan perasaan kecewa dan sakit hati atas perbuatan orang lain. Seperti yang dicontohkan Nabi, memaafkan seseorang tidak akan menurunkan derajat orang yang memaafkan di mata orang yang melakukan kesalahan. Memaafkan, baik bagi orang lain, terutama juga baik bagi diri sendiri.
Bila sedemikian pentingnya peran memaafkan ini, mengapa kita begitu sulit untuk memaafkan orang lain? Mudah-mudahan, kita diberi-Nya kelapangan hati untuk memaafkan orang lain.
sumber : eramuslim