Senin, 24 Mei 2010

Makna Persaudaraan

Dua saudara bekerja bersama menggarap ladang miliki keluarga mereka. Yang seorang, si kakak, telah menikah dan memiliki keluarga yang cukup besar. Si adik masih lajang, dan berencana tidak menikah. Ketika musim panen tiba, mereka selalu membagi hasil sama rata. Selalu begitu
Pada suatu hari, si adik yang masih lajang itu berpikir, ”Tidak adik jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit.” maka demi sang kakak, setiap malam dia akan mengambil sekarung padi miliknya dan dengan diam-diam meletakkan karung itu di lumbung milik kakaknya. Sekarung itu ia anggap cukuplah untuk mengurangi bebean si kakak dan keluarganya.
Sementara itu, si kakak yang telah menikah pun merasa gelisah akan nasib adiknya. Ia berpikir ” Tidak adil jika kami selalu membagi rata semua hasil panen yang kami peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang akan mampu merawatku kelak ketika tua. Sedangkan adikku, tidak punya siapa-siapa, tak akan ada yang peduli jika nanti di tua dan miskin. Ia berhak mendapatkan hasil lebih daripada aku.
Karena itu, setiap malam secar diam-diam, ia pun mengambil sekarung padi dari lumbungnya dan memasukkan ke lumbung milik adiknya itu. Ia berharap, satu karung itu dapatlah mengurangi beban adiknya, kelak
Begitulah, selama bertahun-tahun kedua bersaudar itu seling menyimpan rahasia. Sementara padi di lumbung keduanya tak pernah berubah jumlahnya. Sampai…suatu malam. Keduanya bertemu ketika sedang memindahkan satu karung ke masing-masing lumbung saudaranya. Disaat itulah mereka sadar dan berpelukan. Mereka tahu, dalam diam ada cinta yang sangat dalam yang selama ini menjaga persaudaraan mereka. Ada harta, yang justru menjadi perekat cinta bukan perusak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar