Kamis, 20 Mei 2010

Paku

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati ternyata lebih mudah menahan marah dari pada memakukan paku ke pagar
Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali telah bisa mengendalikan amarah dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Di memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut paku untuk setiap hari dimana dia dia tidak marah
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar ”hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya”.”ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu..tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada, dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar